Ciri-ciri
kehidupan ekonomi pada masa food gathering
1. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, sungai memiliki peran yang penting,
yaitu dengan cara menyusuri sungai mereka bergerak dari satu te
mpat ke tempat
yang lain untuk mencari makanan. Namun, pada masa ini belum dikenal alat
pelayaran sungai.
2. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan mereka belum mengenal cara memasak makanan,
karena mereka belum mengenal bagaimana menggunakan periuk belanga, yang
dibuktikan dari peninggalan-peninggalan mereka.
3. Untuk memasak makanan diperlukan api, namun kita belum
mengetahui dengan pasti sejak kapan manusia praksara mulai menggunakan api dalam kehidupannya. Api mula-mula dikenal
dari gejala alam, misalnya percikan gunung berapi, kebakaran hutan yang kering
ditimbulkan oleh halilintar atau nyala api yang bersumber dari dalam bumi,
karena mengandung gas. Secara lambat laun mereka dapat menyalakan api dengan
cara menggosokkan batu dengan batu yang mengandung unsur besi, sehingga
menimbulkan percikan api. Percikan-percikan api ditampung dengan semacam lumut
kering, sehingga terjadi bara api.
Ciri-ciri
Kehidupan Ekonomi Pada Masa Food Producing
1. Pada masa bercocok tanam, mereka sudah melakukan usaha pertanian
secara berpindah-pindah menurut kesuburan tanah. Pertanian berbentuk
perladangan dengan cara membakar hutan terlebih dahulu, kemudian dibersihkan
dan ditebarkan benih-benih tanaman.
2. Tumbuh-tumbuhkacang-kacangan, mentimun, umbi-umbian dan
biji-bijian seperti jawawut, jenis padi, dan sebagainya.
an yang mula-mula ditanam adalah
3. Adanya kegiatan bercocok tanam ini didasarkan pada
beberapa temuan di kawasan Asia Tenggara. Orang-orang di Asia Tenggara sudah
menemukan suatu bentuk pertanian sederhana, yaitu pertanian ladang atau perladangan.
4. Di Asia
Tenggara sistem perladangan berpindah sudah dilakukan manusia pada masa
akhir Pletosen atau kira-kira 9000 tahun
Sebelum Masehi. Cara manusia bercocok tanam pada sistem perladangan adalah
pertama-tama mereka menebang hutan lalu membakar ranting-ranting, daun, dan
pohonnya. Sesudah dibersihkan baru mereka menanam sejenis umbi-umbian. Setelah
masa panen, mereka akan meninggalkan tempat itu dan mencari tempat yang baru
dengan cara yang sama, yakni tebang dan bakar. Oleh karena itu, sistem
perladangan ini disebut slash and burn yang artinya tebang
dan bakar.
5. Cara bercocok tanam pada masa bercocok tanam adalah
dengan berhuma, yaitu dengan menebangi
hutan dan menanaminya. Kalau ladang yang mereka tanami mulai berkurang
kesuburannya, mereka membuka ladang baru dengan cara menebang dan membakar
bagian-bagian hutan yang lain.
6. Alat-alat yang
digunakan pada masa bercocok tanam masih terbuat dari bahan-bahan yang digunakan
pada masa sebelumnya, yaitu dari batu,
tulang binatang, tanduk, dan kayu.
7. Mereka pun telah mulai memelihara binatang.
8. Sejalan dengan kemampuan bercocok tanam mereka telah
pula berhasil membuat wadah berupa
gerabah. Wadah tersebut dibuat untuk menyimpan persediaan makanan.
Kadang-kadang gerabah itu diberi hiasan.
9. Dari hiasan itu dapat diduga bahwa manusia pada masa
bercocok tanam sudah mengenal tenunan. Banyak pula gelang-gelang dari batu
indah dan manik-manik. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia bercocok tanam
sudah mulai menghias diri.
10. Dalam masyarakat yang sepenuhnya sudah mencurahkan
perhatian pada kegiatan pertanian, kehidupan
mereka semakin teratur dan memiliki banyak waktu luang.
11. Di sela-sela waktu tanam panen itulah dimanfaatkan
untuk kegiatan lain yang dapat menunjang kehidupannya, baik itu untuk kepuasan
jasmani maupun rohani. Untuk pemuasan jasmani, misalnya mereka mengadakan kontak-kontak perdagangan dengan
kelompok lain.
12. Bentuk perdagangan pada waktu itu berupa perdagangan barter. Barang-barang
dagangan biasanya dibawa sampai jarak jauh melalui darat, sungai atau lautan.
Barang-barang yang dipertukarkan tidak hanya berupa hasil-hasil pertanian
tetapi juga hasil-hasil industri rumah tangga, seperti gerabah, perhiasan, ikan
garam, dan hasil-hasil laut lainnya.
13. Adapun untuk pemenuhan kepuasan rohani dapat kita lihat dari peninggalan-peninggalan yang
berupa hasil-hasil seni, baik itu seni
lukis, seni kerajinan, maupun seni bangunan.
Ciri-ciri Kehidupan Ekonomi Pada Masa Perundagian
1. Kemampuan
manusia dalam kegiatan ekonomi semakin maju. Kegiatan ekonomi makin
beraneka ragam diantaranya pert
anian, peternakan, membuat keranjang, membuat
gerabah, bepergian ke tempat-tempat lain untuk
menukar barang-barang yang tidak dihasilkan di desa tempat tinggalnya.
Kegiatan mereka merupakan permulaan dari kegiatan perdagangan.
2. Timbul
golongan-golongan para ahli dalam mengerjakan kegiatan tertentu, misalnya
ahli mengatur upacara keagamaan, ahli pertanian, ahli perdagangan dan ahli
membuat barang- barang dari logam dan sebagainya.
3. Pengetahuan
dalam berbagai bidang meningkat. Ilmu tentang perbintangan dan iklim telah
dikuasai untuk mengetahui arah angin yang diperlukan dalam pelayaran dan
pengaturan kegiatan-kegiatan dalam pertanian.
0 Komentar